Biasanya wisatawan yang hendak berkunjung ke pegunungan dieng sebelum masuk pintu gerbang utama persis di sebelah kana jalan raya terdapat situs mata air purba dieng.
Penduduk lokal menyebutnya tuk bima lukar atau kali serayu. Mata air yang muncul secara alami di area ladang pertanian kentang tersebut merupakan situs purbakala yang mana pada waktu peradaban hindu kuno masih berada di dataran tinggi dieng , tempat tersebut sering di gunakan sebagai tempat bersuci.
Sejarah nama sungai serayu dai ambil dari legenda sang bima yang melukar diri untuk mendapatkan kemenangan ketika bertanding membuat sungai dengan musuhnya dari pihak kurawa.
Cerita legenda nama sungai tersebut masih di hubungan dengan dunia pewayangan. Namun bagi masyarakat hindu kuno sumber mata air bima lukar atau serayu memiliki peran yang sangat penting. Hal itu juga di tandai dengan peninggalan situs batu kelir yang terletak di sebelah selatan membentang dari utara hingga selatan akan tetapi sayang sekali situs tersebut hanya tersisa sebagian saja.
Mitos populer dari sungai serayu dieng ” barang siapa mencuci muka di tuk bima lukar di percaya akan awet muda selamanya” terlepas dari hal itu juga bagi penduduk lokal dengan adanya mata air serayu sangat bermanfaat untuk keperluan sehari-hari.
Dataran Tinggi Dieng terletak di ketinggian 2093 lebih dari permukaan air laut, secara Administratif daerah tersebut di bagi menjadi dua wilayah yaitu Desa Dieng Kulon Batur kabupaten Banjarnegara dan Desa Dieng Wetan Kejajar kabupaten Wonosobo Jawa Tengah.
Dieng Plateau merupakan Sebuah daerah Pegunungan yang memiliki berbagai Keindahan alam , Peninggalan kebudayaan masa lampau, serta beraneka ragam keunikan seni dan budaya serta memiliki kearifan lokal yang masih di lestarikan oleh mayarakat di dataran tinggi dieng.
Nama Dieng di ambil dari bahasa sanskerta yaitu dari kata Di dan Hyang sehingga bila digabungkan memiliki arti Tempat para leluhur atau gunung bersemayamnya Dewa dan Dewi ( Hindu ).
Dataran Tinggi Dieng terbentuk akibat letusan dahsyat masa silam yang membentuk pegunungan di sekitarnya seperti gunung prau, gunung pangonan, gunung sikendil, gunung pakuwaja, gunung pagar kandang, gunung sipandu, gunung nagasari, dan deretan perbukitan di kawasan pegunungan dieng , sehingga gunung dalam mitologi agama Hindu di anggap sebagai puncak tertinggi untuk mencapai Nirwana.
Bukti dari kejayaan sebuah kerajaan yang pernah ada di Jawa tengah salah satunya meninggalkan bangunan Kuno berupa Kuil atau Candi. Selain Peninggalan Mahakarya dari dinasti Sanjaya ( abad 7 masehi ) Pegunungan Dieng juga mempunyai banyak tempat menarik nan indah yang wajib untuk di kunjungi oleh wisatawan. visit dieng plateau 2013 dengan motto yaitu Kenali dan Cintai Negeri .